Kisah Nabi Ibrahim yang tak mempan dibakar api unggun
Reporter : Muhamad Agil Aliansyah | Minggu, 29 Juni 2014 14:26
Merdeka.com - Nabi Ibrahim AS tumbuh dan besar di negeri Irak. Lahir dari keluarga pengrajin kayu yang handal dalam membuat patung untuk sesembahan masyarakat Irak, Ibrahim pun kerap membantu orangtuanya membuat patung.
Meski suka membantu sang ayah mengukir patung, konon Ibrahim selalu bertentangan dengan kepercayaan masyarakat tempat tinggalnya yang kerap menyembah patung berhala.
Setelah dewasa, suatu hari saking tidak sukanya dengan tingkah laku masyarakat di sekitar tempat tinggalnya, diam-diam Nabi Ibrahim AS menyelinap ke dalam rumah ibadah kaum musyrik itu sembari menghancurkan semua patung berhala yang ada di dalamnya. Kecuali satu patung paling besar yang disisakan Nabi Ibrahim.
Mendapati rumah ibadah dan kepercayaannya dirusak, kaum musyrik itu menuding Nabi Ibrahim AS sebagai pelakunya. Maklum selama ini sosok Nabi Ibrahim adalah orang yang paling menentang cara beribadah kaumnya.
"Apakah engkau yang melakukan (perbuatan) ini terhadap Tuhan-Tuhan kami, wahai Ibrahim?" tanya kaum itu kepada Nabi Ibrahim.
"Sebenarnya patung (besar) itu yang melakukannya, maka tanyakannlah pada mereka, jika mereka dapat berbicara," jawab Nabi Ibrahim AS. (Qs Al anbiya [21]: 62-63 seperti disarikan dari buku Sejarah Kabah "Kisah rumah suci yang tak lapuk dimakan zaman, karya Ali Husni Al-Kharbuthi hal-27.
Mendengar jawaban itu, para penyembah berhala itu geram dan menghukum Nabi Ibrahim AS dengan membakarnya dalam api unggun yang besar.
Namun berkat mukjizat Allah SWT, panas dalam api unggun itu berubah menjadi dingin sehingga Nabi Ibrahim terselamatkan. Setelah itu, Nabi Ibrahim AS pergi menyelamatkan diri ke Palestina bersama istrinya, Sarah.
Comments
Post a Comment